Kita telah mengenal
bentuk-bentuk mobilitas sosial. Pertanyaannya sekarang, apa saja faktor yang
mendorong dan menghambat terjadinya mobilitas sosial?
1.
Faktor
Pendorong Mobilitas Sosial
a. Perubahan
Kondisi Sosial
Struktur kasta
dan kelas dapat berubah dengan sendirinya, misalnya karena masyarakat berubah
pandangan menjadi lebih terbuka. Kemajuan teknologi juga dapat membuka
kemungkinan timbulnya mobilitas ke atas. Selain itu, perubahan stratifikasi
baru.
b. Ekspansi
Teritorial (Peluasan Daerah) dan Gerak Populasi
Ekspansi sosial
dan perpindahan pendudukmisalnya karena perkembangan kota dan transmigrasi
dapatmendorong terjadinya mobilitas sosial.
c. Komunikasi
yang bebas
Komunikasi yang
terbatas antaranggota masyarakat akan menghambat mobilitas sosial. Sebaliknya,
komunikasi yang bebas dan efektif akan memudarkan semua garis batas
antaranggota sosial yang ada di masyarakat. Hal itu akan merangsang terjadinya
mobilitas sosial.
d. Pembagian
kerja
Besarnya
kemungkinan terjadinya mobilitas dipengaruhi oleh tingkat pembagian kerja yang
ada. Pembagian kerja berhubungan dengan spesifikasi jenis pekerjaan.
Spesifikasi pekerjaan menuntut keahlian khusus. Semakin spesifik pekerjaan yang
ada di masyarakat, semakin sedikit pula kemungkinan individu berpindah dari
pekerjaan satu ke pekerjaan lain. Akibatnya semakin kecillah kemungkinan
terjadi mobilitas sosial.
e. Tingkat
fertilitas (kelahiran) yang berbeda
Kelompok
masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi dan tingkat pendidikan yang rendah
cenderung memiliki tingkat fertilitas yang tinggi. Pada pihak lain masyarakat
kelas sosial yang lebih tinggi cenderung membatasi tingkat reproduksi dan angka
kelahiran. Pada saat itu orang-orang dari tingkat ekonomi dan pendidikan yang
lebih rendah memiliki kesempatan untuk banyak bereproduksi dan memperbaiki
kualitas keturunan. Dalam situasi seperti itu mobilitas sosial dapat terjadi.
f. Situasi
politik
Kondisi politik
suatu negara yang tidak stabil memungkinkan
banyak penduduknya yang mengungsi atau pindah sementara ke negara lain yang
lebih aman. Sebagai contoh, ketika di Indonesia terjadi Reformasi,
dikhawatirkan kondisi negara kacau balau. Sebagian kecil penduduk Indonesia
pindah ke daerah atau negara yang dianggap aman. Contoh lainnya ketika Israel
menyerang Lebanon, sebagian besar penduduk Lebanon mengungsi ke negara tetangga
untuk menghindari jatuhnya korban jiwa.
2.
Faktor
Penghambat Mobilitas Sosial
Proses
perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya tidaklah mudah. Ada
beberapa faktor yang penting yang justru menghambat perpindahan tersebut.
a. Perbedaan
rasial dan agama
Mobilitas sosial
dapat terhambat karena faktor ras dan agama. Perbedaan ras menimbulkan
perbedaan status sosial. Berikut contohnya:
·
Perbedaan tingkat ras yang pernah
terjadi di Afrika Selatan. Ras kulit putih berkuasa dan tidak memberi
kedempatan ras berkulit hitam berada di pemerintahan sebagai penguasa. Namun,
setelah politik Apharteid berakhir, Nelson Mandela dari kalangan kulit hitam
menjadi presiden afrika Selatan
·
Sistem kasta di India. Sistem tersebut
tidak memungkinkan seseorang yang berasal dari kasta rendah dapat naik ke kasta
yang paling tinggi.
·
Dalam agama seseorang tidak dibenarkan
dengan sebebas-bebasnya dan sekehendak
hatinya berpindah agama untuk mencapai status tertentu.
b. Diskriminasi
kelas dalam sistem kelas terbuka
Diskriminasi
kelas dalam sistem kelas terbuka dapat menghalangi mobilitas keatas. Hal itu terbukti dengan adanya pembatasan
keanggotaan suatu organisasi tertentu dengan berbagai syarat dan ketentuan,
misalnya jumlah DPR dibatasi hanya 500 orang.
c. Kelas-kelas
sosial
Kelas sosial
dapat menjadi subkultur tempat individu berkembang dan mengalami proses
sosialisasi. Hal ini menjadi pembatas mobilitas sosial keatas. Misalnya,
anak-anak dari kelas ekonomi rendah cenderung hidup dalam lingkungan, nilai dan
pola pikir yang umumnya ada dalam masyarakat kelas rendah. Pengaruh sosialisasi
yang kuat dari lingkungannya tersebut cenderung mengukuhkan sang anak untuk
hidup dengan pola pikir masyarakat kelas rendah.
d. Kemiskinan
Kemiskinan dapat
membatasi kesempatan bagi seseorang untuk berkembang dan mencapai stastus
sosial tertentu. Sebagai contoh, Ahmad memutuskan untuk tidak melanjutkan
sekolahnya karena kedua orang tuanya tidak bisa membiayai.
e. ‘ `
Perbedaan jenis
kelamin berpengaruh terhadap prestasi, kekuasaan, status sosial, dan
kesempatan-kesempatan untuk maju. Pria dipandang lebih tinggi derajatnya dan
cenderung menjadi lebih mudah mengalami gerak sosial daripada wanita. Sebagai
contoh, wanita yang hidup di desa yang masih sederhana merasa bahwa perannya
hanyalah sebagai ibu rumah tangga. Hal itu dipengaruhi oleh pandangan yang umum
ada pada masyarakatnya.
0 komentar:
Posting Komentar